Dapoer Peyek

Peyek cita rasa Sumatera

Pages

  • Home
  • Produk
  • Galeri

Rabu, 30 November 2011

Diposting oleh Teguh Jupe (Juragan Peyek) di 18.56 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Postingan Lebih Baru Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Blog Archive

  • ►  2012 (3)
    • ►  Juli (3)
  • ▼  2011 (1)
    • ▼  November (1)
      • Tanpa judul

Followers

Owner

Foto saya
Teguh Jupe (Juragan Peyek)
Medan, Sumatera Utara, Indonesia
Teguh Satria Seorang anak muda yang bercita-cita memajukan makanan khas tradisional Indonesia. Dilahirkan di Medan 25 tahun silam dari Ibu Bapak yang mendambakan anak yang sholeh dan mandiri. Pria lulusan IAIN Sumatera Utara ini aktif ikut serta dalam berbagai pelatihan kewirausahan dalam rangka pengembangan mutu produk. Harapannya adalah mampu menjadi inspirasi setiap orang untuk bisa berwirausaha demi kemajuan Indonesia
Lihat profil lengkapku

Peyek Cita Rasa Sumatera

Rempeyek atau peyek biasanya lidah orang Medan menyebut makanan gorengan asal Jawa ini. Secara umum, peyek adalah gorengan tepung beras (bisa juga tepung terigu) yang dicampur dengan air hingga membentuk adonan kental, diberi bumbu (terutama garam dan bawang putih), dan diberi bahan pengisi yang khas.

ungsinya sama dengan kerupuk, peyek biasanya selalu diisi dengan biji kacang tanah atau kedelai. Namun, selain jenis kacang-kacangan, peyek juga bisa diisi dengan bahan pangan hewani berukuran kecil, seperti ikan teri, ebi, udang kecil, potongan ikan asin atau potongan belut. Bahkan, saat ini orang juga membuat peyek dari daun bayam.

Sebagai makanan yang cukup digemari orang banyak, peyek sangat mudah kita temukan di rumah makan, pasar tradisional, toko oleh-oleh, ataupun di swalayan. Salah satunya adalah peyek dengan merek dagang Dapoer Peyek.

Sebagai salah satu produsen peyek di Kota Medan, Dapoer Peyek tentunya memiliki keunggulan dari produk sejenis. “Keunggulan produk kita, tanpa bahan pengawet, digoreng dengan minyak non kolesterol, resepnya asli leluhur. Selain itu rasanya juga khas dengan lidah orang Sumatera,” jelas Teguh Satria (23), Manager Pemasaran sekaligus Owner Dapoer Peyek saat dijumpai MedanBisnis beberapa waktu yang lalu.

Ada 5 variasi bahan pengisi peyek yang ditawarkan Dapoer Peyek kepada para penikmat peyek: peyek kacang tanah, peyek kacang ijo, peyek teri medan, peyek kacang kedelai, dan peyek ikan asin goreng tepung. “Awalnya kita produksi peyek kacang tanah. Tapi tak lama kemudian karena ada permintaan dari pelanggan, kita pun menambah variasi isi peyek,” kata Teguh mengenai variasi isi peyeknya.

Melanjutkan Usaha Orang Tua
Usaha Dapoer Peyek yang telah berdiri sekitar tujuh tahun ini awalnya adalah usaha yang dirintis oleh orang tua Teguh. Ceritanya, setelah pensiun dari Semen Andalas, orang tua Teguh mencoba peruntungan dengan membuka bermacam usaha, antara lain: berdagang ayam di pasar tradisional, membuka warung nasi goreng, dll. Namun usaha tersebut tidak membuahkan hasil alias gagal, hingga akhirnya orang tua Teguh membuka usaha Dapoer Peyek.

“Sebelumnya banyak juga usaha yang dicoba bapak, tapi banyak yang gagal. Nah, baru usaha peyek inilah yang berhasil sampai saat ini. Sekarang gantian saya yang mengurusin usaha ini,” cerita Teguh sedikit tentang Dapoer Peyek.

Tapi itu cerita dulu, kini dengan semakin berkembangnya usaha yang dirintis oleh orang tua Teguh, Dapoer Peyek sekarang sudah bisa memproduksi 50 kg peyek setiap harinya. Camilan peyek ini sendiri sudah bisa didapatkan di toko-toko bakery, toko oleh-oleh, dan rumah makan kecil. Selain itu, Teguh juga menitipkannya di beberapa minimarket di sekitar Kota Medan. Semuanya dititipkan dalam bentuk konsinyasi.

Melihat perkembangan penjualannya, Teguh pun bertekad dalam waktu dekat akan membuka toko sendiri, selain menembus pasar supermarket dan luar kota untuk mengembangkan usaha keluarganya ini. “Di supermarket belum ada tapi mau merambah ke sana juga. Ya, paling ke minimarket atau swalayan kecillah. Kalau keluar kota paling binjai, dan beberapa tempat lain tapi tidak rutin, seperti Tebing, Siantar, dan lain-lain,” jelas Teguh mengenai pengembangan pemasaran produknya.

Oleh karena itu, Teguh juga bercita-cita agar kelak camilan yang fungsinya sama dengan kerupuk ini ke depan dapat menjadi oleh-oleh khas Kota Medan, sehingga Dapoer Peyek dapat dikenal di seluruh Nusantara. “Inginnya ke depan produk ini menjadi oleh-oleh khas dari Sumatera Utara, walaupun peyek ini asalnya dari Jawa. Jadi istilahnya peyek dengan rasa khas lidah orang Sumatera-lah,” ungkap Teguh mengenai harapannya ke depan.

Sementara itu, untuk ukuran kemasan Dapoer Peyek juga menyediakan variasi ukuran. Mulai dari ukuran 100 gram, 200 gram, 220 gram, 440 gram, dan 500 gram. Mengenai harga tidak perlu khawatir, produk dari Dapoer Peyek ini dijamin tidak akan membobol kantong Anda. Harga yang ditawarkan Dapoer Peyek untuk ukuran 100 gram hingga 500 gram berkisar Rp 7.000 sampai Rp 25 ribu.

Selain itu, keunggulan lain dari peyek ini adalah sudah mendapat sertifikat label halal dari MUI Sumatera Utara pada tahun 2009 lalu. Nah, makanya jangan ragu lagi untuk menjadikan produk peyek ini sebagai oleh-oleh untuk kerabat Anda, atau sebagai camilan saat Anda bersantai bersama keluarga

Sample Text

Facebook

Dapoer Peyek

Follow on Twitter

@dapoerpeyek
Tema Kelembutan. Gambar tema oleh Jason Morrow. Diberdayakan oleh Blogger.